Sabtu, 17 Juli 2010

makalah tentang perilaku organisasi

KATA PENGANTAR


Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmatnya kepada kita semua. Sebagai rahmat itu berupa kesehatan baik kesehatan jasmani maupun kesehatan Rohani yang senantiasa kita pelihara dengan cara berpikir positif dan membaca buku yang berbobot.
Atas ridhonya saya dapat menyusun suatu tugas makalah ini.
Besar Harapan saya agar makalah ini dapat membantu meningkatkan prestasi belajar. Dalam usaha saya yang maksimal saya menyadari bahwa tidak ada gading yang tak retak dan bukanlah gading kalau tidak retak oleh Karena itu dengan segala kerendahan hati mohon saran dan kritik demi kesempurnaan makalah saya ini.

Penyusun










DAFTAR ISI

Kata pengantar 1
Daftar isi 2
BAB 1 LATAR BELAKANG 3
1.1 Latar Belakang 3
BAB 2 PENDAHULUAN 4
2.1 Landasan Teori 4
2.2 Tinjauan Umum 5
BAB 3 PEMBAHASAN 6
3.1 Sejarah 6
3.2 Organisasi Proyek Matriks 7
3.3 Komitmen Organisasi 7
3.4 Kepemimpinan 8
3.5 Teori X dan Teori Y 9
3.6 Struktur Organisasi 9
3.7 Departementalisasi 11
3.8 Budaya Organisasi 12
BAB 4 PENUTUP 14
4.1 Kesimpulan 14
4.2 Tanggapan 14
Daftar Pustaka 15

BAB 1
LATAR BELAKANG


1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu usaha membangun kehidupan berbangsa sangat pula ditentukan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, oleh karena itu diperlukan usaha-usaha masyarakat yang secara sadar mampu mengubah sikap dan perilaku dalam proses apa yang kita sebut mengintergrasikan niat kepentingan kemiteraan sebagai salah satu mengangkat derajat manusia.
Kita menyadari sepenuhnya membangun suatu kebiasaan baru bukanlah sesuatu yang gampang untuk dilaksanakan, disitulah letak kunci bagaimana sebaiknya kita mengungkit kekuatan berpikir baik secara methodis (otak dan hati) maupun secara non-methodis (hati).
Kebangkitan kekuatan pikiran dalam usaha untuk melaksanakan perubahan sikap dan perilaku dimulai dengan semangat niat yang mendorong membangun keinginan yang untuk menopang penguasaan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan.
Sejalan dengan pemikiran diatas, maka membangun organisasi kemiteraan sebagai solusi agar kita bersama-sama mendorong satu kebersamaan dalam proses berpikir untuk memanfaatkan perubahan yang didorong oleh pemahaman kemiteraan dari satu pendekatan menguraikan kata kemietaraan menjadi bermakna.
Dengan pemahaman tersebut diharapkan mendorong usaha membangun organisasi kemiteraan sebagai alat untuk berkarya dalam kebersamaan mewujudkan kebiasaan yang produktif melalui proses intergrasi kepentingan.



BAB 2
PENDAHULUAN


2.1 LANDASAN TEORI
Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah unt tujuan bersama . Baik dalam penggunaan sehari-hari maupun ilmiah, istilah ini digunakan dengan banyak cara.
Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisa organisasi (organization analysis). Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.
Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada.
Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu perusahaan
Pengertian Istilah Organisasi menurut tokoh:
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.



2.2 Tinjauan umum
Studi organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini.
Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasi dan keberhasilan kerja.

Dua aspek utama proses penyusunan struktur organisasi

• Pertama Departementalisasi yaitu pengelompokan kegiatan-kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat dikerjakan bersama. Hal ini akan tercermin pada struktur formal suatu organisasi, dan tampak atau ditunjukkan oleh suatu bagan organisasi.
• Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk dan melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas.

Aspek-aspek penting dalam organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu:
1. Pembagian kerja (Devision of labor)
2. Departementalisasi
3. Bagan organisasi formal
4. Rantai perintah dan kesatuan perintah
5. Tingkat-tingkat hirarki manajemen
6. Saluran komunikasi
7. Penggunaan komite
8. Rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak dapat dihindarkan.

BAB 3
PEMBAHASAN


3.1 SEJARAH
Meskipun studi ini menelusuri akarnya kepada Max Weber dan para pakar yang sebelumnya, studi organisasi biasanya dianggap baru dimulai sebagai disiplin akademik bersamaan dengan munculnya manajemen ilmiah pada tahun 1890-an, dengan Taylorisme yang mewakili puncak dari gerakan ini. Para tokoh manajemen ilmiah berpendapat bahwa rasionalisasi terhadap organisasi dengan rangkaian instruksi dan studi tentang gerak-waktu akan menyebabkan peningkatan produktivitas. Studi tentang berbagai sistem kompensasi pun dilakukan.
Setelah Perang Dunia I, fokus dari studi organisasi bergeser kepada analisis tentang bagaimana faktor-faktor manusia dan psikologi mempengaruhi organisasi. Ini adalah transformasi yang didorong oleh penemuan tentang Dampak Hawthorne. Gerakan hubungan antar manusia ini lebih terpusat pada tim, motivasi, dan aktualisasi tujuan-tujuan individu di dalam organisasi.
Para pakar terkemuka pada tahap awal ini mencakup:
• Chester Barnard
• Henri Fayol
• Mary Parker Follett
• Frederick Herzberg
• Abraham Maslow
• David McClelland
• Victor Vroom
Perang Dunia II menghasilkan pergeseran lebih lanjut dari bidang ini, ketika penemuan logistik besar-besaran dan penelitian operasi menyebabkan munculnya minat yang baru terhadap sistem dan pendekatan rasionalistik terhadap studi organisasi.
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, bidang ini sangat dipengaruhi oleh [[psikologi sosial[[ dan tekanan dalam studi akademiknya dipusatkan pada penelitian kuantitatif.
Sejak tahun 1980-an, penjelasan-penjelasan budaya tentang organisasi dan perubahan menjadi bagian yang penting dari studi ini. Metode-metode kualitatif dalam studi ini menjadi makin diterima, dengan memanfaatkan pendekatan-pendekatan dari antropologi, psikologi dan sosiologi.
3.2 ORGANISASI PROYEK DAN MATRIKS
A. Bentuk organisasi proyek dan matriks adalah tipe departementalisasi campuran (hybrid design).
Struktur organisasi proyek. Departementalisasi proyek menyangkut pembentukan tim-tim, spesialis, yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan khusus.
Seorang manajer proyek mempunyai wewenang lini memimpin para anggota tim selama jangka waktu proyek. Bila proyek selesai tim dibubarkan dan para anggota tim kembali ke departemen departemen fungsional asalnya, sampai proyek baru.

B. Struktur proyek dan matriks bermaksud untuk mengkombinasikan kebaikan-kebaikan kedua tipe disain fungsional dan devisional dengan menghidarkan kekurangan-kekurangannya.
Struktur organisasi matriks. Departementalisasi matriks adalah sama dengan departementalisasi proyek dengan satu perbedaan pokok. Dalam struktur matriks, para karyawan mempunyai dua atasan – sehingga mereka berada dibawah dua wewenang. Rantai perintah pertama adalah fungsional atau divisional.

3.3 KOMITMEN ORGANISASI
Komitment organisasi adalah sebagai suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi tersebut. Menurut Stephen P. Robbins didefinisikan bahwa keterlibatan pekerjaaan yang tinggi berarti memihak pada pekerjaan tertentu seseorang individu, sementara komitmen organisasional yang tinggi berarti memihak organisasi yang merekrut individu tersebut. Dalam organisasi sekolah guru merupakan tenaga profesional yang berhadapan langsung dengan siswa, maka guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik mampu menjalankan kebijakan-kebijakan dengan tujuan-tujuan tertentu dan mempunyai komimen yang kuat terhadap sekolah tempat dia bekerja.

3.4 KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.
Gaya kepemimpinan
1. Otokratis. Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Jadi kekuasaanlah yang sangat dominan diterapkan.
2. Demokrasi. Gaya ini ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
3. Gaya kepemimpinan kendali bebas. Pemimpin memberikan kekuasan penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif.
3.5 Teori X dan Teori Y
Teori X dan Teori Y diungkapkan oleh Douglas McGregor yang mengemukakan strategi kepemimpinan efektif dengan menggunakan konsep manajemen partisipasi. Konsep terkenal dengan menggunakan asumsi-asumsi sifat dasar manusia. Pemimpin yang menyukai teori X cenderung menyukai gaya kepemimpinan otoriter dan sebaliknya, seorang pemimpin yang menyukai teori Y lebih menyukai gaya kepemimpinan demokratik. Untuk kriteria karyawan yang memiliki tipe teori X adalah karyawan dengan sifat yang tidak akan bekerja tanpa perintah, sebaliknya karyawan yang memiliki tipe teori Y akan bekerja dengan sendirinya tanpa perintah atau pengawasan dari atasannya. Tipe Y ini adalah tipe yang sudah menyadari tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.

3.6 STRUKTUR ORGANISASI
Unsur-unsur struktur organisasi :
1. Spesialisasi kegiatan,
2. Standardisasi kegiatan,
3. Sentralisasi atau desetralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuan kerja.
4. Ukuran satuan kerja
Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organsasi.
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
2. Teknologi yang digunakan
3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
4. Ukuran organisasi
Contoh bagan organisasi :
Struktur Sederhana




• Pemilik-Manajer membuat semua keputusan penting secara langsung dan mengawasi semua kegiatan
• Sulit mempertahankan struktur ini ketika perusahaan tumbuh dalam hal ukuran dan kompleksitas
Struktur Fungsional



Struktur Fungsional

• Satu tingkat di atas Struktur Sederhana
• Cocok untuk perusahaan dengan usaha tunggal atau dominan
• Memungkinkan spesialisasi tugas
* Produksi * Akuntansi
* Teknik * Sales & Pemasaran
* Keuangan * SDM
• Mengatasi keterbatasan pemrosesan informasi pemilik/manajer tunggal
• Kepala bagian fungsional bertanggung jawab kepada CEO yang menggabungkan keputusan dan tindakan dari sudut pandang perusahaan secara keseluruhan
• Risiko konflik antar tugas manajer yang tidak jelas


Struktur Multi-Divisional



3.7 DEPARTEMENTALISASI

Efisiensi aliran pekerjaan tergantung pada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Pembagian kerja dan kombinasi tugas seharusnya mengarah ke tercapainya struktur-struktur departemen dan satuan-satuan kerja.

Dasar bentuk departementalisasi
1. Fungsi: pemasaran, akuntansi, produksi, atau keuangan.
2. Produk dan jasa: devisi mesin cuci, lemari es, televisi dll.
3. Wilayah: divisi medan, banda aceh, padang dll
4. Langganan: penjualan industri, pedagang eceran, pemerintahan, militer atau konsumen.
5. Proses atau peralatan: departemen pemotongan, perakitan, pembungkusan, dan finishing.
6. Waktu: kelompok dibagi atas shift pertama, kedua, dan ketiga.
7. Pelayanan: bisa mencerminkan kelas bisnis, ekonomi dan turis.
8. Alpha-numerical
9. Proyek dan Matriks: digunakan oleh perusahaan konstruksi dengan teknologi tinggi, konsultan, orientasi-energi.

Depatementalisasi Fungsional
Depatementalisasi fungsional mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan sejenis untuk membentuk suatu satuan organisasi.
Organisasi fungisonal merupakan bentuk yang paling umum dan bentuk dasar departementalisasi .

Departementalisasi Divisional
Departemntalisasi divisional digunakan pada perusahaan besar dengan banyak jenis produk.
Organisasi divisional dapat mengikuti pembagian divisi-divisi atas dasar produk, wilayah (gografis), langganan, dan proses atau peralatan.


3.8 BUDAYA ORGANISASI
Budaya organisasi adalah seperangkat nilai-nilai, keyakinan dan sikap utama yang di berlakukan di antara organisasi. Budaya organisasi sering kali diciptakan oleh pendiri perusahaan , kemudian di pertahankan dengan cara memberi tahukan riwayat organiasasi.
Pada budaya yang medorong tingkat keterlibatan karyawan lebih tinggi dalam mengambil keputusan. Karyawan akan memiliki rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih besar. Sebagai contoh : di Hewlett-Packard, para manajer dan karyawan diberikan tingkat otonomi, kepercayaan dan tanggung jawab yang tinggi. Perusahaan di susun menjadi kelompok terpusat yang diberi wewenang desentralisasi dan “memiliki” usah sendiri. Setiap “usaha” seperti mesin cetak laser, mesin hitung atau computer pribadi, dapat mengambil keputusan sendiri.



BAB 4
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Perilaku organisasi saat ini merupakan bidang studi yang berkembang. Jurusan studi organisasi pada umumnya ditempatkan dalam sekolah-sekolah bisnis, meskipun banyak universitas yang juga mempunyai program psikologi industri dan ekonomi industri pula.
Bidang ini sangat berpengaruh dalam dunia bisnis dengan para praktisi seperti Peter Drucker dan Peter Senge yang mengubah penelitian akademik menjadi praktik bisnis. Perilaku organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien. Namun bidang ini juga semakin dikritik sebagai suatu bidang studi karena asumsi-asumsinya yang etnosentris dan pro-kapitalis.

4.2 TANGGAPAN
Hidup tak lepas hubungannya dengan organisasi. Sejak SD saya sudah mengenal organisasi tetapi pengertian organisasi hanya sebatas sekelompok orang yang mempunyai tugas tertentu tetapi mempunyai tujuan yang sama. Sewaktu SD saya mengenal organisasi pertama kali yaitu organisasi dokter kecil, organisasi yang tujuannya merawat murid-murid yang sakit di sekolah. Pemikiran saya tentang organisasi semakin berkembang hingga saat ini.
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan organisasi adalah mempengaruhu perilaku individu kelompok sehingga mencapai prestasi yang efektif. Pengorganisasian merupakan Merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, lingkungan yang melingkupinya.
Organisasi juga mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokkan di ikuti dengan penugasan seorang manajer yang di beri wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompokan. Oleh karena itulah organisasi memerlukan pimpinan yang mempunyai sifat manajerial yang baik. Organisasi mempunyai rantai perintah yang tersusun dari atas kebawah yaitu direktur, wakil direktur, manajer divisi, manajer departemen, kepala penyelia (superintendent), penyelia, dan karyawan.. mengapa sebuah organisasi harus mempunyai pimpinan yang memiliki sifat manajerial yang baik…? Karena produktivitas yang dihasilkan karyawan bergantung dengan pimpinan. Pimpinan harus bisa memberikan contoh yang baik terhadap karyawannya, harus bisa menjalin komunikasi yang baik dengan karyawan, tidak menganggap sepele karyawan, memberikan tanggung jawab dan wewenang terhadap karyawan, memberikan kebebasan karyawan untuk mengambil keputusan sendiri serta banyak lagi hal yang bisa dilakukan pimpinan untuk mempengaruhi karyawan agar bekerja labih baik. Dengan begitu akan tercipta organisasi yang sehat, yang memiliki pimpinan dan karyawan yang bekerja karena tanggung jawab bukan karena gaji/upah.
Manajemen mempunyai kepentingan sendiri dalam organisasi. Semua karayawan tentu demikian, tetapi manajemen bertanggungjawab terhadap organisasi secara keseluruhan, suatu tanggungjawab yang sering kali mengharuskan dia menghadapi berbagai pihak yang berkepentingan dan menyeimbangkan tuntutan yang saling bertentangan. Para pemegang saham misalnya, ingin pendapatan yang lebih besar, sementara pelanggan manginginkan investasi yang lebih besar untuk penelitian dan pengembangan: karyawan ingin gaji yang lebih tinggi dan tunjangan yang lebih baik. Masyarakat setempat menginginkan adanya taman dan fasilitas pelayanan sehari-hari. Untuk memastikan organisasi teap dapat bertahan, manajemen harus mengupayakan hubungan diantara pihak yang berkepentingan tetap seimbang dalam jangka pendek maupun jangka panjang.



DAFTAR PUSTAKA

James A.F Stoner, R. Edward F. MANAJEMEN JILID 1, PT. Prenhallindo, 1996, New Jersey.
Robert Kreitner, Angelo Kinicki, Perilaku Organisasi . salemba 4, 2001, Jakarta.
www.google.com

Kamis, 15 Juli 2010

proses terbentuknya alam semesta

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI 1
BAB 1 Proses Terbentuknya Alam Semesta 2
1. Teori Kabut (Nebula) 2
2. Teori Percikan Matahari 3
3. Teori Bintang Kembar 4
4. Teori Awan Debu (Gas Pijar) 4

BAB 2 Matahari 5
1. Jarak Ukuran Bumi 5
2. Energi Pancaran Matahari 6
3. Lapisan-lapisan Matahari 8
BAB 3 Bumi 9
1. Bentuk dan Ukuran Bumi 9
2. Gaya Gravitasi Bumi 9
3. Pengaruh Rotasi Bumi 10
4. Pengaruh Revolusi Bumi 10
BAB 4 Bulan 11
1. Keadaan Bulan 11
2. Gerak Bulan 11
3. Fase dan Aspek Bulan 12
4. Gerhana 12
KESIMPULAN 13




BAB 1

PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA

ASAL-USUL ALAM SEMESTA
Manusia tidak dapat mengetahui secara pasti tentang kapan terjadinya alam semesta. Alam semesta dalam artian sempit dapat disebut dengan tata surya. Tetapi dengan akal budi, manusia dapat memperkirakan dan mencoba menyusun beberapa hipotesis secara ilmiah yang masuk akal dan dapat di pertanggungjawabkan sebagai suatu teori. Beberapa teori tentang asal-usul terbentuknya alam semesta (tata surya) adalah teori kabut(teori nebula), teori percikan matahari, teori bintang kembar dan teori gas pijar.
1. Teori Kabut (Nebula)
Teori ini merupakan teori yang paling tua, yang di kemukakan oleh seorang ahli filsafat jerman bernama Immanuel Kant pada tahun 1775. menurut Kant, di jagat raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan sehingga lama-kelamaan bagian tengah kabut itu berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian membentuk matahari, dan bagian kabut disekelilingnya membentuk planet-planet, satelit, dan benda langit lainnya .
Teori ini sangat mirip dengan teori yang dikemukakan oleh ahli astronomi Prancis bernama Simon De Laplace pada tahun 1796. menurut Laplace, tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin dan membentuk bentukan bulat seperti bola besar. Makin mengecil bola itu, makin cepatlah pilinannya. Akibatnya, bentuk bola itu memadat pada kutubnya dan melebar pada bagian ekuatornya, bahkan kemudian sebagian massa di ekuatornya itu menjauh dari gumpalan intinya, membentuk gelang-gelang. Lama-kelamaan gelang-gelang itu berubah menjadi gumpalan padat. Gumpalan kecil-kecil inilah yang membentuk planet-planet dan satelitnya. Sedangkan inti kabut itu tetap sebagai gas pijar, yang di simpulkan sebagai matahari.
Persamaan kedua teori itu terletak pada material asal pembentuk tata surya, yaitu kabut (nebula), sehingga kedua teori itu disebut teori kabut (nebula) atau lebih dikenal dengan nama teori Kant dan Laplace.

2. TEORI PERCIKAN MATAHARI
Menurut teori ini, planet-planet dan anggota tata surya lainnya berasal dari bagian matahari yang terlempar akibat pengaruh gravitasi bintang lain yang melintas dekat matahari. Ada 2 teori yang sama-sama mengemukakan tentang percikan matahari ini, yaitu : teori Planetesimal dan teori pasang surut.

A. Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moulton (1872-1952) seorang ahli astronomi, keduanya ilmuan Amerika. Menurut Moulton dan Chamberlin, matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak berterbangan di luar angkasa. Pada suatu masa, ada suatu bintang berpas-pasan pada jarak yang tidak terlalu jauh akibatnya, terjadilah peristiwa pasang naik permukaan metahari maupun bintang itu. Sebagian dari massa matahari terlembar keluar. Pada waktu bintang itu menjauh, sebagian dari massa matahari itu jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lagi terhanbur keruang angkasa beredar pada orbitnya.

B. Teori Pasang Surut
Teori ini juga berbicara tentang percikan matahari. Teori ini juga dikemukakan oleh Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891), keduanya ilmuan Inggris. Jeans dan Jeffreys melukiskan bahwa setelah bintang itu berlalu, massa matahari yang lepas membentuk bentukan Cerutu yang menjorok kearah bintang. Akibat bintang yang makin jauh, massa cerutu itu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalan gas itulah yang kemudian membeku menjadi planet-planet. Teori ini menjelaskan, apa sebab planet-planet di bagian tengan seperti Jupiter, Saturnus,Uranus, dan Neptunus merupakan planet raksasa, sedangkan di bagian ujungnya, Merkurius dan Venus di dekat Matahari dan Pluto di ujung lain, yang merupakan planet-planet yang lebih kecil.

3. TEORI BINTANG KEMBAR
Teori ini di kemukakan oleh ahli astronomi Fred Hoyle, pada tahun 1956. menurut teori ini, pada awalnya matari memiliki kawan bintang sebagai bintang kembar(Double Star). Bintang itu kemudian meledak, Akibat pengaruh gravitasi matahari. Serpihan-serpihan bintang yang meledak berputar mengelilingi matahari. Serpihan-serpihan ini kemudian dikenal planet-planet dan anggota tata surya lainnya.

4. TEORI AWAN DEBU (GAS PIJAR)
Seorang ahli astronomi Jerman bernama Carl Von Weizsaeker, pada tahun 1940. mengembangkan sutau teori yang di sebut teori awan debu (The Dust Cloud Theory). Kemudian pada tahu 1950, teori ini di sempurnakan lagi oleh ahli astronomi lain yaitu Geard P. Kuiper dan Subrah Manyan Chandra Sekar.
Pada prinsipnya, teori ini mengemukakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Lebih dari semiliyar tahun lalu, salah satu gumpalan itu mengalami pemampatan. Pada proses pemamapatan, pertikel-pertikel debu tertarik kebagian pusat, membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Lama kelamaan, gumpalan gas memipih menyerupai sebuah cakram yang tebal dibagian tengan dan tipis dibagian tepinya. Partikel-partikel dibagian tengah cakram itu kemudian saling menekan, sehingga menimbulkan panas dan pijar. Bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil, yang kemudian membaku dan menjadi planet-planet dan anggota tata surya lainnya.
Teori awan debu dan gas pijar atau disebut juga teori protoplanet merupakan teori yang populer dewasa ini, karena teori ini dianggap sebagai teori yang secara tepat melukiskan asal-usul tata surya.


BAB 2
MATAHARI

Sebagian besar benda langit yang menjadi anggota tata surya, berrevolusi atau bergerak mengelilingi matahari. Oleh karena itu, matahari di sebut sebagai pusat tata surya. Semua benda langit yang memancarkan cahaya di sebut bintang. Matahari adalah sebuah bintang. Jika dilihat dari bumi, matahari terlihat lebih besar dari ukuran bintang-bintang yang lainnya. Hal ini bukan disebabkan karena matahari merupakan bintang yang terbesar, melainkan karena matahari merupakan bintang yang terdekat dengan bumi. Matahari dengan gaya gravitasinya yang sangat besar, maupun memimpin dan mengatur gerak anggota-anggotanya. Matahari sendiri berotasi pada sumbunya dengan arah rotasi sesuai arah rotasi sebagian besar planet dan satelit.

1. JARAK DAN UKURAN BUMI
Matahari adalah sebuah bintang yang terdekat dari bumi. Jarak rata-rata bumi ke matahari adalah 149.600.00 km/150 juta km. Jarak ini disebut sebagai satu-satuan astronomi (SA) atau astronomical Unit (AU). Satuan ini biasanya digunakan untuk menyatakan jarak benda-benda langit ke bumi .
Ukuran matahari sangat besar, perbandingannya dengan ukuran angota-anggotanya. Garis tengah matahari kira-kira 109X garis tengah bumi, volumenya 1,3 juta x volume bumi. Massa matahari 1,99 x 1030 kg, lebih dari 99% massa total tata surya, dan kira-kira 330.000 x massa bumi. Gravitasinya kira-kira 27 x gravitasi bumi. Atau lebih jelasnya lagi 1 satuan astronomi = 150 juta km
Jarak matahari di ukur dari bumi dan jarak bulan diukur dari bumi dapat dinyatakan dengan menggunakan perbandingan terhadap diameter bumi, seperti di tunjunkan berikut ini.
Diameter bumi : 12.600 km
Diameter bulan : 0,272 x diameter bumi
Jarak bumi bulan : 30 x diameter bumi
Diameter matahari : 109 x diameter bumi

2. ENERGI PANCARAN MATAHARI
Antara matahari dan bumi terdapat lapisan hampa udara, tetapi cahaya matahari dapat sampai ke bumi. Peristiwa ini menunjukan bahwa cahay matahari di pancarkan dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

A. Energi Total Matahari
Pada siang hari kita terasa panas. Panas ini di sebabkan oleh energi pancaran matahari yang sampai ke bumi. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa luas permukaan 1 cm2 dilapisan terluar atmosfer menerima energi pancaran matahari sebesar 8,2 joule/ menit. Nilai 8,2 joule/menit cm2 ini di sebut tetapan matahari.
Dari tetapan matahari, kita dapat menghitung energi total yang dipancarkan matahari kita anggap lintasan bumi mengelilingi matahari berbentuk lingkaran dengan jari-jari 12.150 juta km. Dengan menganggap matahari berbentuk bola maka bumi dapat dianggap terletak di permukaan bola. Energi cahaya matahari dipancarkan ke segala arah serba sama dan diterima oleh seluruh permukaan bola. Energi total matahari yang diterima seluruh permukaan bola itu sama dengan luas bola kali 4 matahari.
Luas bola = 4πr2, sehingga diperoleh hasil perhitungan energi total pancaran matahari adalah 2,3x1028 joule/menit.

B. Spektrum Matahari
Energi matahari dipancarkan dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Jenis-jenis gelombang elektromagnetik yang di pancarkan oleh matahari dan diurut, berdasarkan panjang gelombangnya di sebut spektrum matahari.
Tabel spektrum matahari.
Jenis Gelombang Panjang gelombang
(Angstrom = Ǻ) Energi Matahari
(dalam %)
Sinar gamma 0,0005 – 3,001 9
Sinar –X 1 – 500
Sinar ultraungu 500 – 3000
Ungu 4000 – 4300
Biru 4300 – 4900
Hijau 4900 – 5300 41
Kuning 5300 – 5800
Jingga 5800 – 6300
Merah 6300 – 7000
Sinar inframerah 7000 – 10.000.000
Gelombang mikro 1.000.000 – 10.000.000.000 50
Gelombang radio 0 > 10.000.000

C. Unsur-unsur Penyusun Matahari
Unsur-unsur Utama penyusun matahari kira-kira terdiri dari 76% unsur hidrogen & 22% unsur helium. Unsur-unsur yang lebih berat kira-kira hanya 2% dan jumlah terbesar adalah unsur-unsur oksigen, karbon, dan neon.

D. Proses Pembentukan Matahari
Proses pembenrukan matahari dibentuk dari proses pembakaran suatu bahan. Proses pembakaran selalu melibatkan reaksi antara oksigen dan bahan kimia lainnya untuk membentuk suatu senyawa. Akan tetapi, suatu matahari terlalu tinggi sehinnga senyawa tidak mungkin dapat di bentuk. Selain itu energi yang diperoleh dari pembakaran terlalu kecil dibandingkan dengan energi matahari hasil perhitungan.
Para ahli sepakat bahwa energi matahari di bentuk berdasarkan suatu proses yang terjadi di dalam inti matahari. Pembentukan energi berlangsung melalui reaksi fusi inti hidrogen, yaitu penggabungan dua inti hidrogen membentuk satu inti helium. Energi yang diperoleh dari reaksi fusi sangat besar dibandingkan dengan energi yang dibebaskan dari reaksi kimia biasa yang terjadi dalam ledakan TNT (bahan dinamait) atau bom-bom konvensional. Sebagai perbandingan, setiap sekonnya matahari menggunakan 4300 juta ton hidrogen untuk menghasilkan energi sebanyak peledak 100.000 megaton TNT (1 megaton = 1 juta ton). Bumi hanya menerima sebagian kecil dari energi tersebut. Dalam satu sekon matahari memancarkan energi yang sama seperti energi yang diterima bumi dalam 100 tahun. Cahaya matahari sendiri membutuhkan waktu rata-rata 8 sampai 10 menit ke bumi.


E. Kegunaan Cahaya Matahari Bagi Bumi
• Sinar Infra Merah berperan pada terjadinya siklus air dibumi
• Sinar Ultraviolet memiliki daya pembunuh terhadap kuman dan juga berperan memberikan energi untuk berlangsungnya asimilasi tumbuh-tumbuhan, dll.
• Berperan dalam terbentuknya Sumber daya alam.


3. LAPISAN-LAPISAN MATAHARI
Matahari sebenarnya tersusun atas lapisan-lapisan gas pijar, yang setiap lapisannya memiliki kerapatan yang berbeda. Lapisan-lapisan matahari di mulai paling dalam adalah :
• Inti matahari
• Fotosfer
• Kromosfer
• Korona


BAB 3
BUMI
1. Bentuk Dan Ukuran Bumi
Dari seluruh anggota tata surya yang ada, bumi merupakan planet terpenting bagi kita, karena kita tinggal dan hidup diplanet ini. Kita telah mengetahui bahwa bumi berbentuk bulat atau hampir bulat yang menguatkan tentang hal ini diantaranya;
 Ferdinand Magelhean berlayar terus ke satu arah tertebtu, ternyata kapal yang dibawanya kembali ketempat semula. Peristiwa ini menbuktikan bahwa bumi bulat.
 Bukti yang tidak dapat di bantah lagi adalah hasil pemotertan yang dilakukan oleh Apolo yang berada di luar angkasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bumi itu bulat.
 Bentuk bumi bulat juga dibuktikan ketika manusia sudah berhasil mendarat di bulan. Bumi bagaikan kelereng biru putih yang tergantung di kegelapan antariksa.
Bumi sebenarnya bukan sebuah bola yang bulat sempurna, melainkan sebuah bulatan yang dipipihkan. Diameter bumi jika diukur dari kutub ke kutub besarnya12,714 km, sedangkan diameter pada khatulistiwa sedikit lebih panjang, yaitu 12,756 km. Menurut taksiran belakangan ini, massa bumi adalah 5,98x1024 kg dan volumenya 1,083x1021 m. Jika kita membagi massa bumi dengan volumenya, maka akan kita peroleh kerapatan (massa jenis) bumi sebesar 5521,7 kg/m3 atau 5,52 /g km3.

2. Gaya Gravitasi Bumi
Setiap benda bermassa memiliki gravitasi. Gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara 2 benda bermassa. Besar gaya gravitasi sebanding dengan massa benda, artinya makin besar massa benda, makin besar gaya tariknya. Bumi memiliki massa yang sangat besar yakni 6x1024 kg, sehingga daya tarik bumi sangatlah besar oleh karena itu; tiap benda di atas bumi dapat merasakan gaya tarik bumi. Bukti bahwa gaya tarik bumi sangat besar adalah bahwa setiap benda yang di lepaskan dari ketinggihan tertentu akan selalu jatuh ke tanah.
Makin tinggi suatu benda dari permukaan bumi, makin kecil daya tarik bumi. Akan tetapi, satelit buatan yang berada cukup tinggipun tetap merasakan gaya tarik bumi. Gaya tarik bumi inlah yang mengikat satelit agar beredar tetap pada orbitnya.

3. Pengaruh Rotasi Bumi
Rotasi adalah perputaran sutau benda mengintari porosnya sendiri. Bumi berotasi pada porosnya dengan kala rotasi atau periode 24 jam atau lebih tepatnay 23 jam 56 menit. Atmosfer yang menyelubangi bumi ikut berotasi bersama-sama dengan bumi.
Rotasi bumi menyebabkan adanya hal-hal berikut:
Peredaran semu harian benda langit
Pergantian siang dan malam
Perbedaan waktu
Perbedaan percepatan gravitasi di premukaan bumi
Pembelokkan arah angin
Pembelokkan arus laut

4. Pengaruh Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah peristiwa perputaran bumi mengelilingi matahari. Bidang orbit bumi mengelilingi matahari itu dinamakan eliptika. Bumi berputar mengelilingi matahari dalam orbit yang hampir berbentuk lingkaran dengan kala revolusi atau periode 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik.
Revolusi bumi menyebabkan adanya hal-hal berikut:
 Gerak semu matahari
 Perubahan lamanya siang dan malam
 Pergantian musim


BAB 4
BULAN
1. Keadaan Bulan
Bulan adalah benda langit yang terdekat dengan bumi dan sekaligus sebagai satelit alamiah bumi. Jarak dari bumi kebulan 384.400 km, jauh lebih dekat dibandingkan jarak bumi kematahari (149.000.000 km). Bentuk bulan seperti bola dengan garis tengah 3.476 km (kira-kira ¼ garis tengah bumi), volumenya sekitar 1/64 volume bumi, massanya sekitar 1/18 massa bumi dan percepatan gravitasinya skitar 1/6 percepatan gravitasi bumi.
Bulan tidak memiliki atmosfer hal ini menyebabkan suhu di permukaan bulan dapat berubah sangat cepat (antara -173o C samapi dengan 1000o C), karena di bulan tidak ada atmosfer, maka tidak terjadi hambaran cahaya seperti di langit bumi, sehingga langit bulan selalu tampak hitam kelam. Bunyi juga tidak dapat merambat di bulan karena di bulan tidak ada zat antara (tidak ada udara seperti di bumi). Di bumi atmosfer berfungsi mengatur siklus air,karena di bulan juga tidak ada atmosfer, maka di bulan tidak ad siklus air.

2. Gerak bulan
Sebagai satelit bumi, bulan melakukan 3 jenis gerakan sekaligus :
1. Rotasi
2. Revolusi
3. Gerak bulan bersama-sama dengan bumi mengitari matahari.
Walaupun bulan melakukan 3 gerakan sekaligus, periode rotasinya = periode revolusinya. Artinya, sekali bulan mengitari bumi, maka bulan yang menghadap bumi selalu sama, yakni setengah bagian, setengah muka lagi tidak pernah menghadap bumi. Peredaran bulan dinamakan 1 bulan, ahli perbintangan mengakui ada 2 jenis bulan yang berbeda, yakni:
1. Bulan Sideris (271/3 hari)
2. bulan Komariah (291/2 hari) .

3. Fase dan Aspek Bulan
Fase bulan adalah bentuk bulan yang berbedabeda dilihat oleh pengamat di bumi (bentuk sabit, kuartil, benjol, dan purnama). Perubahan bentuk bulan itu berlangsung secara berkala dalam waktu 1 bulan sinodik (29,5 hari). Suatu periode sinodik, yaitu :
Bulan Baru Sabit perubahan awal Benjol Purnama Benjol
Perubahan akhir Sabit Bulan baru lagi.
ASPEK BULAN
Aspek bulan adalah kedudukan bulan terhadap matahari di lihat dari bumi. Aspek-aspek bulan yang mudah di lihat adalah :
1. Aspek Konjungsi
2. Aspek Oposisi
3. Aspek Kuarter
4. Gerhana
Ada 2 jenis gerhana, yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari.
A. Gerhana Bulan
Gerhana bulan adalah terhalangnya sinar matahari yang menuju bulan oleh bumi. Kedudukan bula saat terjadi gerhana bulan, berada pada daerah bayang-bayang bumi. Beberapa kedudukan bulan menjelang, saat terjadi dan setelah gerhana bulan.
 Gerhana Total
 Gerhana Sebagian (gerhana Parsial)
 Gerhana Penumbra
B. Gerhana Matahari
Gerhana matahari adalah peristiwa terhilangnya sinra matahari yang menuju bumi oleh bulan. Gerhana ini tampak di belahan bumi yang mengalami siang hari. Gerhana matahari terjadi karena permukaan bumi di kenal oleh Limbra (penumbra bulan).
Macam-macam gerhana matahari sebagai berikut :
 Gerhana total
 Gerhana Sebagian (gerhana parsial)
 Gerhana Cincin


KESIMPULAN

1. Alam semesta dalam artian sempit dapat di sebut dengan tata surya, tetapi dengan akal budi, manusia dapat memperkirakan dan mencoba menyusun beberapa Hipotesis secara ilmiah yang masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai suatu teori.

2. Matahari adalah sebuah bintang karena matahari memancarkan cahaya sendiri, jarak matahari ke bumi 149.000.000 km di bulat kan 150.000.000 km. Matahari memiliki unsur-unsur penyusun, antara lain : 76% hidrogen, 22% helium, dan 2% unsur lainnya. Ada 4 lapisan matahari, yakni : inti matahari, fotosfer, tromosfer, dan krona.

3. Bentuk bumi bulat tidak seperti bola, tetapi tepat pada kedua kutubnya dan menggelembung pada kedua khatulistiwa. Bumi memiliki gravitasi, terbukti semua benda yang dilepas keudara jatuh ketanah. Bumi sebagian besar tersusun atas batuan dan bahan logam.

4. Bulan tidak memiliki atmosfer sehinnga suhu di permukaan bulan dapat berubah sangat cepat, bunyi tidak dapat didengar di bulan, langit di bulan hitam kelam serta tidak ada siklus air dibulan. Bulan melakukan 3 gerakan sekaligus, yaitu berputar pada porosnya (rotasi), berputar mengelilingi bumi (berevolusi) dan bersama bulan berputar mengelilingi matahari.