Kamis, 15 Juli 2010

proses terbentuknya alam semesta

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI 1
BAB 1 Proses Terbentuknya Alam Semesta 2
1. Teori Kabut (Nebula) 2
2. Teori Percikan Matahari 3
3. Teori Bintang Kembar 4
4. Teori Awan Debu (Gas Pijar) 4

BAB 2 Matahari 5
1. Jarak Ukuran Bumi 5
2. Energi Pancaran Matahari 6
3. Lapisan-lapisan Matahari 8
BAB 3 Bumi 9
1. Bentuk dan Ukuran Bumi 9
2. Gaya Gravitasi Bumi 9
3. Pengaruh Rotasi Bumi 10
4. Pengaruh Revolusi Bumi 10
BAB 4 Bulan 11
1. Keadaan Bulan 11
2. Gerak Bulan 11
3. Fase dan Aspek Bulan 12
4. Gerhana 12
KESIMPULAN 13




BAB 1

PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA

ASAL-USUL ALAM SEMESTA
Manusia tidak dapat mengetahui secara pasti tentang kapan terjadinya alam semesta. Alam semesta dalam artian sempit dapat disebut dengan tata surya. Tetapi dengan akal budi, manusia dapat memperkirakan dan mencoba menyusun beberapa hipotesis secara ilmiah yang masuk akal dan dapat di pertanggungjawabkan sebagai suatu teori. Beberapa teori tentang asal-usul terbentuknya alam semesta (tata surya) adalah teori kabut(teori nebula), teori percikan matahari, teori bintang kembar dan teori gas pijar.
1. Teori Kabut (Nebula)
Teori ini merupakan teori yang paling tua, yang di kemukakan oleh seorang ahli filsafat jerman bernama Immanuel Kant pada tahun 1775. menurut Kant, di jagat raya terdapat gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan sehingga lama-kelamaan bagian tengah kabut itu berubah menjadi gumpalan gas yang kemudian membentuk matahari, dan bagian kabut disekelilingnya membentuk planet-planet, satelit, dan benda langit lainnya .
Teori ini sangat mirip dengan teori yang dikemukakan oleh ahli astronomi Prancis bernama Simon De Laplace pada tahun 1796. menurut Laplace, tata surya berasal dari kabut panas yang berpilin dan membentuk bentukan bulat seperti bola besar. Makin mengecil bola itu, makin cepatlah pilinannya. Akibatnya, bentuk bola itu memadat pada kutubnya dan melebar pada bagian ekuatornya, bahkan kemudian sebagian massa di ekuatornya itu menjauh dari gumpalan intinya, membentuk gelang-gelang. Lama-kelamaan gelang-gelang itu berubah menjadi gumpalan padat. Gumpalan kecil-kecil inilah yang membentuk planet-planet dan satelitnya. Sedangkan inti kabut itu tetap sebagai gas pijar, yang di simpulkan sebagai matahari.
Persamaan kedua teori itu terletak pada material asal pembentuk tata surya, yaitu kabut (nebula), sehingga kedua teori itu disebut teori kabut (nebula) atau lebih dikenal dengan nama teori Kant dan Laplace.

2. TEORI PERCIKAN MATAHARI
Menurut teori ini, planet-planet dan anggota tata surya lainnya berasal dari bagian matahari yang terlempar akibat pengaruh gravitasi bintang lain yang melintas dekat matahari. Ada 2 teori yang sama-sama mengemukakan tentang percikan matahari ini, yaitu : teori Planetesimal dan teori pasang surut.

A. Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlin (1843-1928) seorang ahli geologi dan Forest R. Moulton (1872-1952) seorang ahli astronomi, keduanya ilmuan Amerika. Menurut Moulton dan Chamberlin, matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak berterbangan di luar angkasa. Pada suatu masa, ada suatu bintang berpas-pasan pada jarak yang tidak terlalu jauh akibatnya, terjadilah peristiwa pasang naik permukaan metahari maupun bintang itu. Sebagian dari massa matahari terlembar keluar. Pada waktu bintang itu menjauh, sebagian dari massa matahari itu jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lagi terhanbur keruang angkasa beredar pada orbitnya.

B. Teori Pasang Surut
Teori ini juga berbicara tentang percikan matahari. Teori ini juga dikemukakan oleh Sir James Jeans (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891), keduanya ilmuan Inggris. Jeans dan Jeffreys melukiskan bahwa setelah bintang itu berlalu, massa matahari yang lepas membentuk bentukan Cerutu yang menjorok kearah bintang. Akibat bintang yang makin jauh, massa cerutu itu terputus-putus dan membentuk gumpalan gas di sekitar matahari. Gumpalan-gumpalan gas itulah yang kemudian membeku menjadi planet-planet. Teori ini menjelaskan, apa sebab planet-planet di bagian tengan seperti Jupiter, Saturnus,Uranus, dan Neptunus merupakan planet raksasa, sedangkan di bagian ujungnya, Merkurius dan Venus di dekat Matahari dan Pluto di ujung lain, yang merupakan planet-planet yang lebih kecil.

3. TEORI BINTANG KEMBAR
Teori ini di kemukakan oleh ahli astronomi Fred Hoyle, pada tahun 1956. menurut teori ini, pada awalnya matari memiliki kawan bintang sebagai bintang kembar(Double Star). Bintang itu kemudian meledak, Akibat pengaruh gravitasi matahari. Serpihan-serpihan bintang yang meledak berputar mengelilingi matahari. Serpihan-serpihan ini kemudian dikenal planet-planet dan anggota tata surya lainnya.

4. TEORI AWAN DEBU (GAS PIJAR)
Seorang ahli astronomi Jerman bernama Carl Von Weizsaeker, pada tahun 1940. mengembangkan sutau teori yang di sebut teori awan debu (The Dust Cloud Theory). Kemudian pada tahu 1950, teori ini di sempurnakan lagi oleh ahli astronomi lain yaitu Geard P. Kuiper dan Subrah Manyan Chandra Sekar.
Pada prinsipnya, teori ini mengemukakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Lebih dari semiliyar tahun lalu, salah satu gumpalan itu mengalami pemampatan. Pada proses pemamapatan, pertikel-pertikel debu tertarik kebagian pusat, membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin. Lama kelamaan, gumpalan gas memipih menyerupai sebuah cakram yang tebal dibagian tengan dan tipis dibagian tepinya. Partikel-partikel dibagian tengah cakram itu kemudian saling menekan, sehingga menimbulkan panas dan pijar. Bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Bagian yang lebih luar berputar sangat cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil, yang kemudian membaku dan menjadi planet-planet dan anggota tata surya lainnya.
Teori awan debu dan gas pijar atau disebut juga teori protoplanet merupakan teori yang populer dewasa ini, karena teori ini dianggap sebagai teori yang secara tepat melukiskan asal-usul tata surya.


BAB 2
MATAHARI

Sebagian besar benda langit yang menjadi anggota tata surya, berrevolusi atau bergerak mengelilingi matahari. Oleh karena itu, matahari di sebut sebagai pusat tata surya. Semua benda langit yang memancarkan cahaya di sebut bintang. Matahari adalah sebuah bintang. Jika dilihat dari bumi, matahari terlihat lebih besar dari ukuran bintang-bintang yang lainnya. Hal ini bukan disebabkan karena matahari merupakan bintang yang terbesar, melainkan karena matahari merupakan bintang yang terdekat dengan bumi. Matahari dengan gaya gravitasinya yang sangat besar, maupun memimpin dan mengatur gerak anggota-anggotanya. Matahari sendiri berotasi pada sumbunya dengan arah rotasi sesuai arah rotasi sebagian besar planet dan satelit.

1. JARAK DAN UKURAN BUMI
Matahari adalah sebuah bintang yang terdekat dari bumi. Jarak rata-rata bumi ke matahari adalah 149.600.00 km/150 juta km. Jarak ini disebut sebagai satu-satuan astronomi (SA) atau astronomical Unit (AU). Satuan ini biasanya digunakan untuk menyatakan jarak benda-benda langit ke bumi .
Ukuran matahari sangat besar, perbandingannya dengan ukuran angota-anggotanya. Garis tengah matahari kira-kira 109X garis tengah bumi, volumenya 1,3 juta x volume bumi. Massa matahari 1,99 x 1030 kg, lebih dari 99% massa total tata surya, dan kira-kira 330.000 x massa bumi. Gravitasinya kira-kira 27 x gravitasi bumi. Atau lebih jelasnya lagi 1 satuan astronomi = 150 juta km
Jarak matahari di ukur dari bumi dan jarak bulan diukur dari bumi dapat dinyatakan dengan menggunakan perbandingan terhadap diameter bumi, seperti di tunjunkan berikut ini.
Diameter bumi : 12.600 km
Diameter bulan : 0,272 x diameter bumi
Jarak bumi bulan : 30 x diameter bumi
Diameter matahari : 109 x diameter bumi

2. ENERGI PANCARAN MATAHARI
Antara matahari dan bumi terdapat lapisan hampa udara, tetapi cahaya matahari dapat sampai ke bumi. Peristiwa ini menunjukan bahwa cahay matahari di pancarkan dalam bentuk gelombang elektromagnetik.

A. Energi Total Matahari
Pada siang hari kita terasa panas. Panas ini di sebabkan oleh energi pancaran matahari yang sampai ke bumi. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa luas permukaan 1 cm2 dilapisan terluar atmosfer menerima energi pancaran matahari sebesar 8,2 joule/ menit. Nilai 8,2 joule/menit cm2 ini di sebut tetapan matahari.
Dari tetapan matahari, kita dapat menghitung energi total yang dipancarkan matahari kita anggap lintasan bumi mengelilingi matahari berbentuk lingkaran dengan jari-jari 12.150 juta km. Dengan menganggap matahari berbentuk bola maka bumi dapat dianggap terletak di permukaan bola. Energi cahaya matahari dipancarkan ke segala arah serba sama dan diterima oleh seluruh permukaan bola. Energi total matahari yang diterima seluruh permukaan bola itu sama dengan luas bola kali 4 matahari.
Luas bola = 4πr2, sehingga diperoleh hasil perhitungan energi total pancaran matahari adalah 2,3x1028 joule/menit.

B. Spektrum Matahari
Energi matahari dipancarkan dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Jenis-jenis gelombang elektromagnetik yang di pancarkan oleh matahari dan diurut, berdasarkan panjang gelombangnya di sebut spektrum matahari.
Tabel spektrum matahari.
Jenis Gelombang Panjang gelombang
(Angstrom = Ǻ) Energi Matahari
(dalam %)
Sinar gamma 0,0005 – 3,001 9
Sinar –X 1 – 500
Sinar ultraungu 500 – 3000
Ungu 4000 – 4300
Biru 4300 – 4900
Hijau 4900 – 5300 41
Kuning 5300 – 5800
Jingga 5800 – 6300
Merah 6300 – 7000
Sinar inframerah 7000 – 10.000.000
Gelombang mikro 1.000.000 – 10.000.000.000 50
Gelombang radio 0 > 10.000.000

C. Unsur-unsur Penyusun Matahari
Unsur-unsur Utama penyusun matahari kira-kira terdiri dari 76% unsur hidrogen & 22% unsur helium. Unsur-unsur yang lebih berat kira-kira hanya 2% dan jumlah terbesar adalah unsur-unsur oksigen, karbon, dan neon.

D. Proses Pembentukan Matahari
Proses pembenrukan matahari dibentuk dari proses pembakaran suatu bahan. Proses pembakaran selalu melibatkan reaksi antara oksigen dan bahan kimia lainnya untuk membentuk suatu senyawa. Akan tetapi, suatu matahari terlalu tinggi sehinnga senyawa tidak mungkin dapat di bentuk. Selain itu energi yang diperoleh dari pembakaran terlalu kecil dibandingkan dengan energi matahari hasil perhitungan.
Para ahli sepakat bahwa energi matahari di bentuk berdasarkan suatu proses yang terjadi di dalam inti matahari. Pembentukan energi berlangsung melalui reaksi fusi inti hidrogen, yaitu penggabungan dua inti hidrogen membentuk satu inti helium. Energi yang diperoleh dari reaksi fusi sangat besar dibandingkan dengan energi yang dibebaskan dari reaksi kimia biasa yang terjadi dalam ledakan TNT (bahan dinamait) atau bom-bom konvensional. Sebagai perbandingan, setiap sekonnya matahari menggunakan 4300 juta ton hidrogen untuk menghasilkan energi sebanyak peledak 100.000 megaton TNT (1 megaton = 1 juta ton). Bumi hanya menerima sebagian kecil dari energi tersebut. Dalam satu sekon matahari memancarkan energi yang sama seperti energi yang diterima bumi dalam 100 tahun. Cahaya matahari sendiri membutuhkan waktu rata-rata 8 sampai 10 menit ke bumi.


E. Kegunaan Cahaya Matahari Bagi Bumi
• Sinar Infra Merah berperan pada terjadinya siklus air dibumi
• Sinar Ultraviolet memiliki daya pembunuh terhadap kuman dan juga berperan memberikan energi untuk berlangsungnya asimilasi tumbuh-tumbuhan, dll.
• Berperan dalam terbentuknya Sumber daya alam.


3. LAPISAN-LAPISAN MATAHARI
Matahari sebenarnya tersusun atas lapisan-lapisan gas pijar, yang setiap lapisannya memiliki kerapatan yang berbeda. Lapisan-lapisan matahari di mulai paling dalam adalah :
• Inti matahari
• Fotosfer
• Kromosfer
• Korona


BAB 3
BUMI
1. Bentuk Dan Ukuran Bumi
Dari seluruh anggota tata surya yang ada, bumi merupakan planet terpenting bagi kita, karena kita tinggal dan hidup diplanet ini. Kita telah mengetahui bahwa bumi berbentuk bulat atau hampir bulat yang menguatkan tentang hal ini diantaranya;
 Ferdinand Magelhean berlayar terus ke satu arah tertebtu, ternyata kapal yang dibawanya kembali ketempat semula. Peristiwa ini menbuktikan bahwa bumi bulat.
 Bukti yang tidak dapat di bantah lagi adalah hasil pemotertan yang dilakukan oleh Apolo yang berada di luar angkasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bumi itu bulat.
 Bentuk bumi bulat juga dibuktikan ketika manusia sudah berhasil mendarat di bulan. Bumi bagaikan kelereng biru putih yang tergantung di kegelapan antariksa.
Bumi sebenarnya bukan sebuah bola yang bulat sempurna, melainkan sebuah bulatan yang dipipihkan. Diameter bumi jika diukur dari kutub ke kutub besarnya12,714 km, sedangkan diameter pada khatulistiwa sedikit lebih panjang, yaitu 12,756 km. Menurut taksiran belakangan ini, massa bumi adalah 5,98x1024 kg dan volumenya 1,083x1021 m. Jika kita membagi massa bumi dengan volumenya, maka akan kita peroleh kerapatan (massa jenis) bumi sebesar 5521,7 kg/m3 atau 5,52 /g km3.

2. Gaya Gravitasi Bumi
Setiap benda bermassa memiliki gravitasi. Gaya gravitasi adalah gaya tarik menarik antara 2 benda bermassa. Besar gaya gravitasi sebanding dengan massa benda, artinya makin besar massa benda, makin besar gaya tariknya. Bumi memiliki massa yang sangat besar yakni 6x1024 kg, sehingga daya tarik bumi sangatlah besar oleh karena itu; tiap benda di atas bumi dapat merasakan gaya tarik bumi. Bukti bahwa gaya tarik bumi sangat besar adalah bahwa setiap benda yang di lepaskan dari ketinggihan tertentu akan selalu jatuh ke tanah.
Makin tinggi suatu benda dari permukaan bumi, makin kecil daya tarik bumi. Akan tetapi, satelit buatan yang berada cukup tinggipun tetap merasakan gaya tarik bumi. Gaya tarik bumi inlah yang mengikat satelit agar beredar tetap pada orbitnya.

3. Pengaruh Rotasi Bumi
Rotasi adalah perputaran sutau benda mengintari porosnya sendiri. Bumi berotasi pada porosnya dengan kala rotasi atau periode 24 jam atau lebih tepatnay 23 jam 56 menit. Atmosfer yang menyelubangi bumi ikut berotasi bersama-sama dengan bumi.
Rotasi bumi menyebabkan adanya hal-hal berikut:
Peredaran semu harian benda langit
Pergantian siang dan malam
Perbedaan waktu
Perbedaan percepatan gravitasi di premukaan bumi
Pembelokkan arah angin
Pembelokkan arus laut

4. Pengaruh Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah peristiwa perputaran bumi mengelilingi matahari. Bidang orbit bumi mengelilingi matahari itu dinamakan eliptika. Bumi berputar mengelilingi matahari dalam orbit yang hampir berbentuk lingkaran dengan kala revolusi atau periode 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik.
Revolusi bumi menyebabkan adanya hal-hal berikut:
 Gerak semu matahari
 Perubahan lamanya siang dan malam
 Pergantian musim


BAB 4
BULAN
1. Keadaan Bulan
Bulan adalah benda langit yang terdekat dengan bumi dan sekaligus sebagai satelit alamiah bumi. Jarak dari bumi kebulan 384.400 km, jauh lebih dekat dibandingkan jarak bumi kematahari (149.000.000 km). Bentuk bulan seperti bola dengan garis tengah 3.476 km (kira-kira ¼ garis tengah bumi), volumenya sekitar 1/64 volume bumi, massanya sekitar 1/18 massa bumi dan percepatan gravitasinya skitar 1/6 percepatan gravitasi bumi.
Bulan tidak memiliki atmosfer hal ini menyebabkan suhu di permukaan bulan dapat berubah sangat cepat (antara -173o C samapi dengan 1000o C), karena di bulan tidak ada atmosfer, maka tidak terjadi hambaran cahaya seperti di langit bumi, sehingga langit bulan selalu tampak hitam kelam. Bunyi juga tidak dapat merambat di bulan karena di bulan tidak ada zat antara (tidak ada udara seperti di bumi). Di bumi atmosfer berfungsi mengatur siklus air,karena di bulan juga tidak ada atmosfer, maka di bulan tidak ad siklus air.

2. Gerak bulan
Sebagai satelit bumi, bulan melakukan 3 jenis gerakan sekaligus :
1. Rotasi
2. Revolusi
3. Gerak bulan bersama-sama dengan bumi mengitari matahari.
Walaupun bulan melakukan 3 gerakan sekaligus, periode rotasinya = periode revolusinya. Artinya, sekali bulan mengitari bumi, maka bulan yang menghadap bumi selalu sama, yakni setengah bagian, setengah muka lagi tidak pernah menghadap bumi. Peredaran bulan dinamakan 1 bulan, ahli perbintangan mengakui ada 2 jenis bulan yang berbeda, yakni:
1. Bulan Sideris (271/3 hari)
2. bulan Komariah (291/2 hari) .

3. Fase dan Aspek Bulan
Fase bulan adalah bentuk bulan yang berbedabeda dilihat oleh pengamat di bumi (bentuk sabit, kuartil, benjol, dan purnama). Perubahan bentuk bulan itu berlangsung secara berkala dalam waktu 1 bulan sinodik (29,5 hari). Suatu periode sinodik, yaitu :
Bulan Baru Sabit perubahan awal Benjol Purnama Benjol
Perubahan akhir Sabit Bulan baru lagi.
ASPEK BULAN
Aspek bulan adalah kedudukan bulan terhadap matahari di lihat dari bumi. Aspek-aspek bulan yang mudah di lihat adalah :
1. Aspek Konjungsi
2. Aspek Oposisi
3. Aspek Kuarter
4. Gerhana
Ada 2 jenis gerhana, yaitu gerhana bulan dan gerhana matahari.
A. Gerhana Bulan
Gerhana bulan adalah terhalangnya sinar matahari yang menuju bulan oleh bumi. Kedudukan bula saat terjadi gerhana bulan, berada pada daerah bayang-bayang bumi. Beberapa kedudukan bulan menjelang, saat terjadi dan setelah gerhana bulan.
 Gerhana Total
 Gerhana Sebagian (gerhana Parsial)
 Gerhana Penumbra
B. Gerhana Matahari
Gerhana matahari adalah peristiwa terhilangnya sinra matahari yang menuju bumi oleh bulan. Gerhana ini tampak di belahan bumi yang mengalami siang hari. Gerhana matahari terjadi karena permukaan bumi di kenal oleh Limbra (penumbra bulan).
Macam-macam gerhana matahari sebagai berikut :
 Gerhana total
 Gerhana Sebagian (gerhana parsial)
 Gerhana Cincin


KESIMPULAN

1. Alam semesta dalam artian sempit dapat di sebut dengan tata surya, tetapi dengan akal budi, manusia dapat memperkirakan dan mencoba menyusun beberapa Hipotesis secara ilmiah yang masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai suatu teori.

2. Matahari adalah sebuah bintang karena matahari memancarkan cahaya sendiri, jarak matahari ke bumi 149.000.000 km di bulat kan 150.000.000 km. Matahari memiliki unsur-unsur penyusun, antara lain : 76% hidrogen, 22% helium, dan 2% unsur lainnya. Ada 4 lapisan matahari, yakni : inti matahari, fotosfer, tromosfer, dan krona.

3. Bentuk bumi bulat tidak seperti bola, tetapi tepat pada kedua kutubnya dan menggelembung pada kedua khatulistiwa. Bumi memiliki gravitasi, terbukti semua benda yang dilepas keudara jatuh ketanah. Bumi sebagian besar tersusun atas batuan dan bahan logam.

4. Bulan tidak memiliki atmosfer sehinnga suhu di permukaan bulan dapat berubah sangat cepat, bunyi tidak dapat didengar di bulan, langit di bulan hitam kelam serta tidak ada siklus air dibulan. Bulan melakukan 3 gerakan sekaligus, yaitu berputar pada porosnya (rotasi), berputar mengelilingi bumi (berevolusi) dan bersama bulan berputar mengelilingi matahari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar